Lelang Amal Lukisan “Fortis Creatio” Sukses Galang Dana Hingga 49 Juta Rupiah

Pengembangan diri melalui pameran karya siswa merupakan salah satu program unggulan SMA Islam Dian Didaktika di bidang pengembangan minat dan bakat siswa. Melalui karya seni, siswa-siswi tidak hanya mengekspresikan ide-ide kreatif mereka tetapi juga menumbuhkan perhatian dan kepedulian terhadap masyarakat sekitar.

Pameran lukis 2022 dengan tagline Fortis Creatio “Reaching dreams through fearless creation” menampilkan 150 karya lukisan siswa/ siswi kelas XI SMA Islam Dian Didaktika. Selain itu, Fortis Creatio 2022 juga menghadirkan beberapa kompetisi seni yang menarik mulai dari melukis, menulis cerpen, minecraft build battle, hingga mendesain logo. 

Selain 150 lukisan karya siswa/ siswi kelas XI SMA Islam Dian Didaktika, ada pula 2 lukisan spesial yang berhasil menjuarai kompetisi ikut pula dipamerkan dan dilelang. Pameran lukis Fortis Creatio menyulap lorong parkir motor SMA Islam Dian Didaktika menjadi lorong art gallery yang memukau pengunjung. 

Lorong pameran dibagi menjadi lima bagian sesuai jumlah kelas XI yaitu 3 IPA dan 2 IPS yang kemudian didekorasi tematik. Masing-masing kelas bertanggung jawab untuk menata layout lukisan serta pernak-pernik ruang sehingga pengunjung tertarik untuk datang dan melihat. Pameran lukis Fortis Creatio dibuka selama satu minggu dan dikunjungi siswa/ siswi mulai dari TK, SD, SMP Islam Dian Didaktika hingga pendiri yayasan, pengurus BP3, korlas, orang tua hingga pendaftar PSB 2022.

Pengunjung dapat mengisi form kepersertaan lelang dan menuliskan nominal amal yang akan disumbangkan pada form yang tergantung di bawah lukisan. Pameran Fortis juga bisa dinikmati secara virtual melalui YOUB.ID. Peserta dapat melakukan penawaran melalui YOUB.ID.

Sesi lelang amal dilaksanakan saat closing dan dihadiri oleh peserta lelang. Selain itu, pengunjung non lelang pun bisa membeli lukisan karya siswa/ siswi yang menarik hati di lokasi Bazaar lukisan. Hasil lelang amal karya lukis “Fortis Creatio” akan disumbangkan untuk Sekolah Master Indonesia yang merupakan sekolah alternatif bagi masyarakat dhuafa hingga anak-anak jalanan. (Ars)