Dear Diary,
Aku menulis kali ini di bulan November
2021. Tak terasa, pandemi nyaris 2 tahun. Sungguh suatu dilema bagiku. Serba
salah jika kubilang waktu terasa cepat berlalu dengan biasa - biasa sajakah?
Atau luar biasa?... Atau bisa saja kubilang waktu terasa sangat lambat?
Selambat pandemi yang tak kunjung hilang. Pandemi yang misterius. Pandemi yang
menyebalkan! Serasa ingin kulenyapkan dari muka bumi ini saja.
Tapi tahukah kau, Diary? Disini aku
menulis, bukan berarti aku tidak berdaya. Aku menulis untuk menguatkan hatiku.
Aku sadar, mengeluh hanya akan membuatku melihat pandemi dari satu sisi saja.
Di rumah saja? Membosankan? Monoton? Huh! Tidak akan terjadi padaku!
Mau tahu tidak, Diary? Ternyata
generasiku ini justru generasi terpilih. Generasi yang ditempa dengan kesulitan
yang membutuhkan sikap mental dua kali lebih kuat. Sikap mandiri dan disiplin
berkali-kali lipat dari biasanya. Generasi penuh energi yang tak gentar akan
kesukaran apapun.
Apa ya disebutnya? Generasi tangguh?
Generasi hebat? Atau dua-duanya benar? Sepertinya kamu sependapat
denganku, ya Diary. Ya, aku setuju dengan dua julukan itu, sama
sepertimu. Jika aku menoleh ke belakang, ternyata benar adanya. Banyak
hal hebat telah kulakukan. Hebatnya lagi, bukan hanya aku saja. Tapi
teman - teman sekolahku juga. Generasi yang terus berkreasi selama pandemi ini,
telah melakukan hal - hal hebat dan berprestasi lainnya. Kalau boleh kutulis,
pasti akan memakan waktu lama, karena berlembar - lembar kertas akan penuh
dengan tulisan prestasiku dan teman - temanku. Prestasi yang terus terukir
seiring dengan kompetisi - kompetisi yang selalu berjalan.
Jadi, Diary, dengarkan aku ya. Aku
bertekad, hanya karena pandemi, aku tidak akan berhenti berprestasi. Aku tidak
akan berhenti meraih mimpiku. Aku bangga dengan generasiku. Ya, generasi yang
Tangguh. Sebutannya adalah Generasi Hebat Meraih Mimpi".
Semangat!
Syarat & Ketentuan