YAYASAN Islam Dian Didaktika

Guru Climber I Miss You Tema - (Juara 3 Lomba Menulis Esai)

Img Avatar
Riza Meri Yanti, SP
Guru YAYASAN Islam Dian Didaktika
Guru Climber I Miss You Tema - (Juara 3 Lomba Menulis Esai)

Pembelajaran online atau BDR menuntut guru, siswa dan orang tua memahami teknologi. Mau tidak mau suka tidak suka guru harus melek teknologi belajar lebih dalam untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan. Bagaimanakah upaya yang dilakukan untuk  mewujudkan hal ini?

Tahun 2019 merupakan tahun yang penuh dengan keprihatinan untuk warga dunia. Berita tentang virus yang sangat dahsyat dan berujung pada kematian serta melanda beberapa negara telah tersebar.Tahun 2020 keprihatinan itu melanda Indonesia. Berita tersebarnya virus covid 19 di Indonesia berawal dari daerah Depok Jawa Barat.

Berita pandemi covid 19 ini membuat takut dan khawatir kami semua. Begitu pula dengan siswa dan orang tua murid. Bagaimana tidak, berita ini membuat semua orang takut untuk ke luar rumah, bertemu teman atau keluarga, sampai-sampai untuk beribadah pun dibatasi dengan aturan.

Pandemi covid 19 berdampak pada semua lini. Tidak terkecuali pada dunia pendidikan. Saya sebagai guru merasakan sekali dampak pandemi ini.  Guru dan murid yang biasanya bisa bertemu langsung, menyentuh dan mendampingi lebih dekat, kini harus berjarak dan bergelut di dunia maya. 

Guru yang biasanya dapat memperhatikan kerapian seragam, etika duduk, dan tulisan siswa kini semua itu berbatas oleh ruang. Belum lagi keluhan dari orang tua yang selalu menanyakan tugas dan cara mengirim tugas serta materi-materi yang harus dengan pendampingan orang tua.

Kondisi pandemi seperti ini menuntut saya untuk menjadi guru pembelajar. Saya harus mengembara ke dunia teknologi untuk mencari ide dan pemikiran agar pembelajaran di masa pandemi ini menyenangkan dan menjadi kegiatan yang selalu dinanti oleh siswa. Salah satu contoh adalah sekolah tempat saya bertugas. Fasilitas di sekolah dan teman-teman yang mumpuni membantu saya untuk mengembangkan pembelajaran dengan teknologi. 

 Pembelajaran di depan kamera semakin lama semakin membuat siswa lebih familier dengan fitur-fitur yang terdapat dalam komputer atau gadget. Saya berpikir keras untuk menghilangkan kejenuhan yang dirasakan oleh siswa dan berusaha mengubahnya menjadi sesuatu yang menyenangkan.

Saya berusaha menyampaikan materi pembelajaran dalam bentuk permainan atau game, sehingga anak-anak tidak merasakan beratnya beban belajar. Saya ingin menjadi pohon rindang yang dapat menaungi anak-anak dalam belajar, bukan menjadi batu besar yang menjadi beban berat bagi anak-anak.

Kegiatan menambah ilmu untuk mengajar saya mulai dengan belajar ke teman sejawat. Aktif mengikuti kegiatan pelatihan dan pada akhirnya mengaplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar. Fitur-fitur dan berbagai aplikasi yang terdapat di google saya coba terapkan dalam pembelajaran. 

Ice breaking yang menyenangkan, contoh-contoh cerita yang menarik, tayangan video tentang materi pembelajaran, hingga penggunaan papan tulis elektronik yang membuat siswa termotivasi dalam belajar, merupakan hal yang saya dapatkan saat berselancar di dunia maya.

Ternyata tidak hanya dari kami guru-guru yang dapat memberikan hal-hal baru yang memudahkan dalam kegiatan belajar. Orang tua pun dapat  berbagi pengalaman untuk membuka wawasan guru dalam mengajar.Salah satu contohnya adalah  kegiatan talentshow kegiatan ini menujukkan bakat dan kreativitas anak-anak di SD. Mereka tampil percaya diri di hadapan orang tua dan sebagai bukti kegiatan ini terlaksana, maka orang tua harus merekamnya dalam bentuk video dan mengirimkannya ke sekolah. Video yang dikirimkan oleh orang tua sungguh menakjubkan, mereka dapat merekam dan mengedit kegiatan anak dengan sangat bagus. Dari sinilah kami sebagai guru banyak belajar dari orang tua.

Kebiasaan siswa yang setiap hari bergelut dengan teknologi, maka anak-anak pun banyak mengembangkan kreativitasnya melalui teknologi. Mereka mencari sendiri pengetahuan yang lebih banyak dengan membuka e-book dan tutorial yang dapat membantu menyelesaikan tugas dan pembelajaran di sekolah.

Bahkan di sisi lain banyak siswa yang sudah memiliki akun youtube yang dapat dibagikan kepada teman-temannya. Dari sinilah siswa dapat saling memotivasi berbagi pengalaman dan bersaing yang sehat dalam menimba pengetahuan yang lebih.

Oleh karena itu penerapan teknologi dalam pembelajaran terutama saat daring seperti ini menjadi suatu kebutuhan yang harus dijalani. Orang tua sudah melek teknologi. Siswa sudah lebih kreatif dalam teknologi, maka guru pun wajib untuk belajar memperluas pengetahuan di bidang teknologi agar tidak tergerus oleh zaman di era digital ini.

Ternyata pandemi covid 19 yang pada awalnya merupakan berita yang menakutkan dan mengkhawatirkan kini dapat dipetik hikmah terbesar darinya. Siswa, guru dan orang tua menjadi melek teknologi. Pembelajaran menjadi sangat menyenangkan jika berbasis teknologi. Materi pembelajaran tidak monoton menggunakan buku paket dan tulisan saja tapi dapat dikemas dalam bentuk permainan yang menyenangkan. Oleh karena itu kita semua harus menjadi guru claimber yang dirindukan oleh siswa, yang kehadirannya selalu dinanti dan memberikan motivasi yang tinggi kepada siswa.

Sekolah Islam Dian Didaktika

Syarat & Ketentuan

Kebijakan Privacy