Hati Sumber Kebahagiaan Sejati
Saat ditanya apakah memilih bahagia
atau menderita, sebagian besar orang akan menjawab bahagia. Ketika diminta
menjawab berapa lama perasaan bahagia itu ingin dimiliki, orang juga akan
memilih bahagia terus-menerus dan selamanya.
Ya, selamanya. Itulah keinginan
hampir setiap orang, selalu ingin bahagia.
Mengapa?
Perasaan bahagia yang muncul ternyata
memiliki pengaruh yang amat baik bagi keadaan psikis setiap orang. Menurut para
ahli, secara alamiah, tubuh akan memproduksi hormon serotonin dengan kadar yang
sesuai saat perasaan bahagia itu hadir. Hormon ini bertugas menjaga suasana
hati selalu nyaman dan terhindar dari rasa cemas.
Lalu bagaimana cara mempertahankan
agar perasaan bahagia itu terus muncul?
Erbe Sentanu, dalam bukunya Quantum
Ikhlas, menyarankan agar setiap orang bersyukur atas semua yang didapatkannya
setiap saat dan merasakan kenikmatan memiliki yang telah diraihnya selama ini.
Lebih lanjut beliau menyatakan bahwa sumber dari segala kebahagiaan yang diraih
setiap orang berasal dari hatinya. Hati yang dipenuhi rasa ikhlas akan
menunjukkan jalur energi Ilahi yang terbuka. Sedangkan, hati yang dipenuhi
kecemasan dan ketakutan akan menunjukkan jalur energi Ilahi yang
tertutup.
Banyak pendapat yang berbeda tentang
apa itu bahagia. Namun berbagai perbedaan itu merujuk kepada satu hal yang
sama, yaitu kepuasan hidup. Martin Seligman, dikenal sebagai Bapak positive
psychology. Ia menyebutkan ada 3 jenis kebahagiaan, berupa;
pemberian dan rasa nyaman, perwujudan kekuatan dan kebajikan, dan makna
dan tujuan hidup. Bahagia, memang seharusnya dimiliki oleh setiap orang. Karena
menurut fitrahnya, manusia diciptakan dengan berbagai kelebihan dan
kesempurnaan. Kebahagiaan menjadi sesuatu yang harus diciptakan dan diusahakan
secara sadar. Hadirnya kebahagiaan di setiap detik kehidupan manusia menjadi
amat penting. Karena begitu banyak dampak positif dan perubahan yang
ditimbulkan.
Salah satu yang sering dibahas adalah
produksi hormon serotonin dalam tubuh ketika perasaan bahagia itu muncul.
Hormon ini membuat tubuh menjadi terasa sangat rileks, nyaman, pikiran terasa
begitu terbuka, dan kecemasan seolah hilang. Memang, beberapa makanan dan
minuman tertentu ditengarai mampu mendorong produksi serotonin dalam tubuh.
Namun, pengaruhnya terhadap tubuh bersifat sementara. Pengaruhnya akan hilang
jika tidak mengonsumsi makanan dan minuman itu.
Tubuh dengan kondisi psikis seperti
itu tentu akan memiliki keuntungan yang begitu banyak. Secara alamiah tubuh
akan semakin sehat dan tidak mudah terjangkit penyakit. Dampak seperti ini
sebenarnya yang harus menjadi perhatian untuk meraih kesuksesan tanpa harus
diliputi perasaan stress yang berlebihan. Seperti yang dikemukakan Erbe
Sentanu, Ukuran sukses sejati terletak pada kemampuan Anda merasakan pikiran
bahagia. Jika demikian bagaimana cara menemukan sumber kebahagiaan itu?
Ternyata, sumber kebahagiaan sejati
itu amat dekat dan bersemayam dalam diri setiap orang. Ia memiliki navigasi
tersendiri untuk memandu setiap orang menjadi baik atau buruk .
Nabi SAW bersabda:
Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada
segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak,
maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung) (HR.
Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).
Di era manusia mengutamakan pikiran
sebagai navigasi andalan dalam mengatasi solusi hidup, hati menjadi terabaikan
untuk digunakan. Hati hanya dipandang sebagai ungkapan perasaan semata yang
amat subjektif untuk mengatasi masalah kehidupan. Padahal sejatinya Ia akan
menjadi penentu baik atau buruk jasad dan jiwa seseorang.
Hati yang baik akan menghadirkan
kebahagiaan yang berlimpah. Sementara hati yang buruk tentu menghadirkan
perasaan cemas, galau dan takut, Menjadikan hati selalu dalam keadaan baik
tentu harus dilatih secara sadar dan terus menerus. Tahapan tahapan pelatihan
hati harus menjadi agenda utama untuk dilakukan jika seseorang ingin
menghadirkan perasaan bahagia setiap saat.
Erbe Sentanu, dalam bukunya Quantum
Ikhlas, merumuskan instrumen utama manusia dengan Sistem Navigasi Kata Hati. Ia
membagi instrumen pelatihan hati menjadi Zona Nafsu dan Zona Ikhlas. Saat
seseorang selalu berada dalam zona nafsu, maka hatinya selalu dipenuhi berbagai
keinginan namun terasa menyesakkan dada. Hatinya selalu diselimuti oleh energi
rendah. Hatinya selalu diselimuti perasaan negatif; cemas, takut, keluh kesah,
dan amarah.
Sebaliknya, hati yang selalu berada
dalam zona ikhlas akan terasa lapang dan bebas hambatan. Energi yang
menyelimuti adalah berbagai perasaan positif yang berenergi tinggi seperti rasa
syukur, sabar, fokus, tenang dan bahagia. Zona Ikhlas inilah yang akan
menempatkan perasaan kita selalu merasa enak (positive feeling). Kita harus
selalu mengakses zona ini karena hidup kita tergantung pada perasaan kita.
Perasaan kita inilah yang akan menjadi navigator untuk memberitahu kita selalu
berada di jalan yang benar.
Untuk mendapatkan kebahagiaan sejati, mulailah melatih hati dengan selalu mengakses zona ikhlas. Lakukan setiap saat dan dalam keadaan seperti apapun setidaknya dalam 21 hari pertama untuk merasakan suasana ikhlas. (skrd)
Syarat & Ketentuan