SMP Islam Dian Didaktika

Mengenal Bahasa Isyarat

Img Avatar
Sri Hastini, S.Pd.
Guru SMP Islam Dian Didaktika
Mengenal Bahasa Isyarat

Bahasa isyarat adalah gerakan tangan yang dilakukan untuk berkomunikasi. Biasanya gerakan tangan ini digunakan untuk orang yang berkebutuhan khusus. Biasanya digunakan oleh penyandang tuli. Menurut Wikipedia, Bahasa isyarat adalah bahasa yang mengutamakan komunikasi manual, bahasa tubuh, dan gerak bibir, terkadang menggunakan/mengeluarkan suara, untuk berkomunikasi. Bahasa ini bukan dengan kata-kata verbal, melainkan gabungan ekspresi sandi atau isyarat. Orang tuli adalah kelompok utama yang menggunakan bahasa ini, biasanya dengan kombinasi bentuk tangan, orientasi dan gerak tangan, lengan, dan tubuh, serta ekspresi wajah untuk mengungkapkan pikiran mereka.

Bahasa isyarat yang digunakan seluruh negara berbeda, ada juga yang namanya ASL (American Sign Language) Bahasa isyarat ini digunakan di negara Amerika. American Sign Language  (ASL) adalah bahasa alami yang berfungsi sebagai bahasa isyarat utama komunitas tuli di Amerika Serikat. Setidaknya terdapat seratus jenis bahasa isyarat alami yang berkembang di komunitas tuli di dunia, termasuk Bisindo. Contoh lain dari bahasa isyarat alamiah adalah British Sign Language atau BSL. Di Indonesia, terdapat 2 jenis bahasa isyarat. Berikut adalah dua jenis bahasa isyarat tersebut:

  1. Bisindo

merupakan bahasa isyarat yang berkembang secara alamiah pada kelompok masyarakat Tuli di Indonesia, sedangkan Sibi merupakan bahasa isyarat yang distandarisasi oleh pemerintah.

  1. Sibi

Sibi lahir bukan karena perkembangan bahasa alami pada kelompok masyarakat tuli, tetapi berkat sistem atau tata cara alih bahasa dari bahasa lisan ke dalam bahasa isyarat buatan.

 

Bisindo sudah ada sejak sebelum Indonesia merdeka. Namun, sebab minimnya referensi dan catatan mengenai Bisindo, pemerintah akhirnya menciptakan bahasa isyarat sendiri yang distandarisasi, yaitu Sibi.

Penggunaan Sibi disahkan pemakaiannya di berbagai sekolah atau lembaga luar biasa sejak 1994. Sayangnya, pembuatan Sibi tidak melibatkan kelompok masyarakat Tuli sehingga bahasa komunitas tunarungu di Indonesia terpecah menjadi pengguna Bisindo dan Sibi.

Pengenalan Sibi ke Masyarakat

Menurut Saya, perlu untuk mengenalkan bahasa isyarat ini ke masyarakat, agar Masyarakat dapat berkomunikasi dengan orang-orang yang berkebutuhan khusus. Masyarakat perlu mengetahui dasar-dasar bahasa isyarat, seperti huruf abjad dan angka, pengenalan nama, maaf, tolong, dan terima kasih.

Agar lebih mudah, perlu diadakan pelajaran bahasa isyarat, agar anak-anak pun dapat terdidik untuk bisa melakukan bahasa isyarat.

Dan masih banyak lagi, Bagaimana? Menarik bukan? Mari kita mulai belajar bahasa isyarat!

Ditulis Oleh :Malika Kamila Citra - Kelas 8C

Sekolah Islam Dian Didaktika

Syarat & Ketentuan

Kebijakan Privacy